.............
Arasti
gadis cantik bak hiasan mustika dengan kacamata didepan matanya. Teman laki
seumurannya siapa tak suka. Berbagai macam deskripsi dan narasi keanggunannya
sudah banyak digambarkan teman laki seumurannya. Namun dia lebih suka tidak
diganggu hal semacam itu. Paling-paling dia akan berucap begini : “pergilah
kamu selagi kamu bisa pergi dariku sebelum kamu tidak lagi bisa pergi dariku,”
bila ada yang nekat ingin dekat dengannya.
Arasti
bukan lah orang yang sombong dan menyebalkan seperti kebanyakan temannya
pikirkan. Ia hanya punya pikiran yang jauh dari apa yang teman-temannya bisa
pikirkan. Kadang-kadang dia heran dengan dirinya sendiri. Kadang-kadang dia
merasa paham atas apa yang dia lakukan. Walaupun begitu arasti tetaplah anak
sekolah yang harus pulang setelah jam pulang tiba, dan menjemput mimpi dilangit
sambil berkata : “mimpi, ayo kita pulang dan makan. Perutmu harus diisi supaya
kamu tetap kuat bermain,”.
Arasti
yang suka memandang keluar jendela. Memastikan cuaca sedang baik, agar mimpi
bisa bermain dengan girangnya. Ibunya yang menyuruhnya mengerjakan PR, tidak
dia hiraukan. Bukan berarti arasti anak yang pemalas dan bodoh. Peringkat tiga
besar disekolahnya tidak pernah goyah darinya. Mimpi tidak selamanya mengganggu
perhatiannya terhadap apa yang wajib dia lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar